Discover and read the best of Twitter Threads about #cigugur

Most recents (12)

Contoh paling terkenal adalah Dewi Kanti, seorang penganut Agama Sunda Wiwitan, aliran kepercayaan yang dikembangkan kakeknya, Pangeran Madrais dari Cigugur, Kuningan. ADS (Agama Djawa Sunda), inilah cap buruk yang diberikan kolonial Belanda untuk ajaran Madrais. Si empunya lakon
belakangan ditangkap, lalu dibuang ke Ternate dan baru kembali ke kampung halamannya sekitar tahun 1920 untuk melanjutkan pengembangan ajarannya, terutama di sekitar kampung halamannya. Agama Sunda Wiwitan versi Madrais, akhirnya dikenal juga sebagai Agama Cigugur.

“Saya sudah
mendapatkan KTP sekarang,” kata Dewi Kanti, awal Maret lalu. Tengah malam sebentar lagi tiba, Dewi Kanti masih bersemangat menceritakan pengalamannya untuk memiliki KTP. Katanya, selama bertahun-tahun dia tak pernah berhenti mendata kasus-kasus KTP para penghayat untuk meyakinkan
Read 6 tweets
Sebagian Hutan Hujan Kinipan/ Foto Ilustrasi: Legaleraindonesia.com

Untuk segera memenuhi hak konstitusional perempuan adat dan mengatasi situasi diskriminasi berlapis yang dialaminya, Komnas Perempuan, yang terdiri dari Dewi Kanti,Siti Aminah Tardi, Rainy Hutabarat,Andy Image
Yentriyani, merekomendasikan:

1. DPR RI segera membahas dan mengesahkan RUU Masyarakat Adat sebagai payung hukum yang komprehensif bagi masyarakat adat, yang di dalamnya menegaskan hak-hak masyarakat adat dan keterlibatan perempuan adat dalam proses penentuan kebijakan
pembangunan,

2. Pemerintah dalam hal ini Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait yang memiliki kewenangan dalam pemenuhan hak masyarakat adat agar melakukan koordinasi antar K/L untuk melakukan tindakan afirmasi bagi pada masyarakat adat yang diamanatkan sesuai dalam UUD 1945
Read 8 tweets
Belajar Toleransi di Cigugur Kuningan

Film ini menggambarkan kehidupan Desa Pancasila di Cigugur Kuningan Jawa Barat yang memiliki kehidupan bersendikan nilai-nilai Toleransi keberagaman Berkeyakinan dan Etnik.

#dewikanti #sundawiwitan #cigugur #kuningan #penghayatkepercayaan
Read 3 tweets
Seren Taun Adat Karuhun Urang (AKUR) Sundawiwitan Cigugur-Kuningan

Seren Taun, adalah suatu penamaan upacara syukuran masyarakat adat agraris di Tatar Sunda yang dilakukan pada masa panen tiba. Upacara syukuran terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau Hyang Maha Kersa atau Hyang
Jatiniskala ini merupakan wujud ekspresi spiritual masyarakat Sunda Buhun dalam meneguhkan nilai-nilai luhur Karuhun Sunda atau Leluhur Sunda dalam menyongsong kehidupan masa datang yang lebih baik. Upacara Adat Seren Taun di Cigugur Kuningan ini setiap tahun dilaksanakan setiap
pada bulan Rayagung dalam Sistem kalender Penanggalan Saka Sunda, yang dilaksanakan puncaknya pada 22 Rayagung. Dengan demikian Upacara Seren Taun ini menyiratkan simbol merayakan keagungan dari Sang Maha Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa atau Gusti Pangeran Sikang Sawiji-wiji. Namun
Read 8 tweets
Bakal Makam Leluhur Sunda Wiwitan (ANTARA/Khaerul Izan)

75 Tahun Merdeka, Ini yang Diminta Masyarakat Sunda Wiwitan
Negara belum hadir untuk masyarakat adat. #MenjagaIndonesia

Tangerang Selatan, IDN Times - Kemerdekaan Indonesia yang memasuki usia 75 tahun dirasa belum merata Image
ke semua lini masyarakat. Salah satu yang masih merasakan ketimpangan adalah para penganut agama Sunda Wieitan.

Dewi Kanti Setyaningsih, penganut Sunda Wiwitan merasa bangsa Indonesia masih berproses mematangkan diri untuk memenuhi hak konstitusi semua warganya.

"Termasuk di
dalamnya masyarakat adat yang sebetulnya menjadi elemen penting bagi bangsa ini," kata Dewi Kanti dalam webinar IDN Times #MenjagaIndonesia, Selasa (18/8/2020).

idntimes.com/news/indonesia…

#dewikanti #sundawiwitan #cigugur #kuningan #penghayatkepercayaan #tolakpenjajahanbudaya
Read 13 tweets
Dewi Kanti (IDN Times/Wildan Ibnu)

Webinar dengan tema “75 Tahun Merdeka, Bagaimana Nasib Masyarakat Adat?” itu menghadirkan pembicara Rukka Sombolinggi, tokoh masyarakat Sunda Wiwitan Dewi Kanti Setyaningsih, Ketua Dewan Adat Dayak Penajam Paser Utara Helena Samuel Legi dan Image
aktor Nicholas Saputra.

1. Noktah hitam 75 tahun kemerdekaan Indonesia bagi penghayat Sunda Wiwitan
Bukannya Menjaga, Pemerintah Justru Menjagal Masyarakat Adat

Nestapa juga dirasakan oleh masyarakat Adat Karuhan Urang (AKUR) Sunda Wiwitan di Kuningan, Jawa Barat. Pemerintah
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyegel pembangunan makam berupa batu satangtung di Curug Go’ong dengan dalih tidak mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).

Secara sepihak, pemerintah mengategorikan batu yang menjulang tinggi itu sebagai tugu. Di mata pemkab, sekalipun
Read 16 tweets
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat, Ono Surono.

Banteng Jabar Prihatin Penyegelan Situs Batu Satangtung

Aksistensi Masyarakat Adat Karuhun Urang Sunda Wiwitan (AKUR) Cigugur Kabupaten Kuningan sebenarnya sudah diakui oleh Pemerintah.

Bandung, Gesuri.id
- DPD PDI Perjuangan Jawa Barat menyampaikan keprihatinan dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Masyarakat Adat Karuhun Urang Sunda Wiwitan (AKUR) Cigugur Kabupaten Kuningan, komunitas adat-budaya di Jawa Barat dan seluruh Indonesia atas kejadian penyegelan pembangunan
Situs Batu Satangtung, Curug Goong di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan.

DPD PDI Perjuangan Jawa Barat telah mengundang Bupati Kuningan, Wakil Bupati Kuningan dan Ketua DPRD
Read 29 tweets
Perlawanan Kultural Sunda Wiwitan

“Kami dilahirkan sebagai orang Sunda bukan atas pilihan dan kehendak kami, ditakdirkan sebagai masyrakat Nusantara juga bukan pilihan kami, tetapi kehendak Sang Hyang Maha Kersa, maka izinkan kami hingga akhir kami menutup mata kembali padaNya
dalam “keutuhan” menjaga tradisi leluhur kami, sembari mengejar “kebutuhan” administrasi negara.” Demikian ungkap penganut agama Sunda Wiwitan, Dewi Kanti, dalam Workshop Media Monitoring and Religious Intolerance yang diselenggarakan Freedom House di Jakarta, Minggu (18/03/2012)
kemarin.

Sunda Wiwitan merupakan salah satu kepercayaan spiritual asli nusantara yang sudah lama berada di tanah air. Bahkan sebelum agama-agama “impor” datang, Sunda Wiwitan telah ada dan secara turun temurun dituturkan dan dilestarikan dari generasi ke generasi hingga kini.
Read 9 tweets
Bertaruh Nyawa Demi Keyakinan

Mempertahankan keyakinan sebagai penghayat Sunda Wiwitan tidaklah mudah. Selain mengalami diskriminasi, nyawa harus siap dipertaruhkan.

Seperti masa DI/TII dan PKI. Saat itu, selain suhu politik yang memanas, masyarakat Indonesia penganut agama
kepercayaan ketar-ketir menyelamatkan diri. Kabar penyiksaan dan pembunuhan sejumlah komunitas kepercayaan di sejumlah daerah selalu sampai di telinga penghayat.

“Kami menyebutnya di PKI-kan. Bagaimana para penghayat itu disiksa, dibunuh, bahkan dikubur hidup-hidup,” ujar
penghayat Sunda Wiwitan yang juga anak tetua adat Sunda Wiwitan Cigugur Kuningan, Dewi Kanti kepada INILAH, belum lama ini.

Di tengah ketakutan ini, tetua adat Pangeran Jatikusuma mendapat petunjuk spiritual untuk menyelamatkan generasi. Yakni berteduh di bawah cemara putih yang
Read 24 tweets
Dewi Kanti Rela Tak Punya Akta Nikah

IRA Indra Wardhana menjadi korban tindakan diskriminatif terhadap kaum penghayat. Dia menganut penghayat Sunda Wiwitan. Banyak pihak yang menganggapnya sesat.

Tak hanya Ira, diskriminasi menjadi makanan sehari-hari penghayat Sunda Wiwitan
lainnya. Seperti yang dialami Dewi Kanti Setianingsih (39). Sejak menikah 2002 silam hingga sekarang, dia dan suaminya tak memiliki akta nikah. Alasannya klasik, karena Dewi Kanti penghayat Sunda Wiwitan.

Dampak tak memiliki akta nikah ini sangat luas. Dewi Kanti tak berhak
atas berbagai tunjangan seperti tunjangan kesehatan dari kantor suaminya. Meski faktanya sudah menikah, lantaran tak memiliki akta nikah, sang suami dianggap masih bujang sehingga perusahaan tak berkewajiban memberikan tunjangan istri.

Begitu pun saat nanti hamil dan melahirkan,
Read 28 tweets
(foto: dok. Komnas Perempuan)

Hadir sebagai pembicara adalah dua orang seniman wanita, yaitu Dewi Candraningrum dan Dolorosa Sinaga.  Dewi Kanti, penyintas diskriminasi masyarakat adat dan penghayat sunda wiwitan, dan Samsidar, aktivis HAM juga hadir sebagai pembicara.
Menurut Dewi Kanti, negara belum bisa melayani kebutuhan masyarakat adat, khususnya dalam hal administrasi negara. Hal ini berdampak pada legalitas pengakuan negara terhadap eksistensi masyarakat hukum adat, termasuk di dalamnya wanita adat. Namun, Komnas Perempuan telah menjadi
pendamping, motivator, dan mengawal perjuangan hak wanita adat secara konstitusional.

“Komnas Perempuan telah berperan menguatkan kapasitas perempuan adat untuk mengenali hak nya sebagai warga negara dan melanjutakan advokasi perjuangan dengan cara yang konstitusional. Disinilah
Read 5 tweets
Penghayat Sunda Wiwitan Dewi Kanti menyampaikan bahwa model pendidikan yang diterapkan agama Sunda Wiwitan adalah pembelajaran berbasis komunitas.

“Komunitas kami mengajarkan anak untuk bisa merasa, mampu berempati terhadap suatu ketidakadilan,” tutur Dewi.

#dewikanti #sunda
Cara yang ditempuh dalam proses pembelajaran itu di antaranya dengan mengenalkan kesenian kepada anak-anak untuk menghidupkan nilai-nilai kemanusiaan, harmonisasi, dan toleransi. Bermain musik dengan kecapi, misalnya.

sejuk.org/2016/04/09/neg…

#dewikanti #sundawiwitan #cigugur
Selain itu, lanjut Dewi Kanti, untuk membongkar sekat-sekat akibat kebijakan diskriminatif pemerintah atau masyarakat, agama Sunda Wiwitan mengajarkan anak-anak dengan permainan tradisional.

sejuk.org/2016/04/09/neg…

#dewikanti #sundawiwitan #cigugur #kuningan
Read 4 tweets

Related hashtags

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!